Santa Maria Genteng. Powered by Blogger.
RSS

CLS Knights Belum Mampu Bersaing

INILAH.COM, Jakarta - Manajemen baru CLS Knights Surabaya belum mampu mengangkat pamor klub tersebut. Menghadapi runner-up 2007 Aspac Jakarta, di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jumat, CLS bertekuk lutut.
Kekalahan pada laga pembuka Liga Bola Basket Indonesia (IBL) memang memusingkan Simon Wong, pelatih klub tersebut. Maklumlah, mereka tengah mempersiapkan tim kebanggaan warga Surabaya itu masuk ke babak play-off.
Mereka hanya mampu mengimbangi keperkasaan Aspac di paruh pertama saja. Selebihnya, tim yang paling banyak dihuni rookie tersebut dijadikan bulan-bulanan kendati Aspac belum mengerahkan seluruh tenaganya.
"Mereka kurang pengalaman saja. Mungkin tahun depan menjadi ancaman tim-tim lain," ujar Tjetjep Firmansyah, manajer Aspac seusai pertandingan.
Kendati harus menelan kekalahan, CLS Knight berani menggotong seluruh pemain baru. Hanya Agustinus Indrajaya saja pemain lama yang jadi starter. Selebihnya, Dwi Haryoko, Sandy Febriamsyakh, Wijaya Saputra, dan Donny Ristanto, merupakan pemain-pemain baru yang dicomot dari Liga Basket Mahasiswa (Libama).
Tjetjep menambahkan, kelemahan di CLS Knights karena banyak pemainnya yang kurang konsisten dalam bermain di posisi masing-masing. Sehingga ketika Abdurrahman Padang, pelatih Aspac, mengubah strategi, CLS kebingunan. Ini terlihat pada kuarter tiga, CLS hanya mendapatkan 11 poin, sedangkan Aspac mendulang 29 poin.
Aspac sepertinya memang belum mengerahkan tenaganya kendati di posisi starter pemain-pemain senior seperti Andhi Poedjakesuma, Mario Wuysang, Xaverius Prawiro, Andrie Ekayana dan M Thoyib. Namun hal ini tidak bertahan lama. Kuarter selanjutnya, pemain cadangannya dimainkan secara bergantian.
Kuarter pertama, permainan kedua tim bermain dalam tempo lamban. Xaverius Prawiro yang menjadikan Aspac unggul 17-14. Namun kuarter dua, CLS sanggup mengimbangi 19-19 yang membuat paruh pertama Aspac tetap unggul 36-33.
Kunci kekalahan CLS di paruh kedua ketika Abdurrahman Padang menerapkan pemainnya untuk bermain cepat. Poin demi poin pun diraih dengan mudah. Kuarter ketiga Aspac menang 29-11. Dan kuarter empat, Aspac tetap menjaga keunggulan.
"Pemain Libama sangat jauh kualitasnya dengan IBL. Ini menjadi bahan evaluasi kami," kata Simon Wong, pelatih CLS Knights Surabaya.
Pemain baru Aspac, Pringgo Regono berhasil mempersembahkan 14 poin. Namun yang menjadi top skor tetap seniornya, Mario Wuysang dengan 18 poin. Sementara di kubu CLS Knight, Donny Ristanto top skornya dengan 14 poin dan Dwi Haryoko menambah 11 poin. Sementara Agustinus Indrajaya 10 poin. [NHR/I4]

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment